Thursday, November 5, 2009

Sukses memperbaiki automount pada KDE 3.5.10 di Slackware 13.0

Setelah beberapa minggu menunggu dalam penantian untuk bisa mengaktifkan dbus untuk automount di Slackware 13.0,. Akhirnya, penantian tersebut berakhir dengan sukacita yang luar biasa (hehehe... Terlalu berlebihan :D).

Ternyata solusinya gampang sekali. Saya pikir lebih mudah kalau dibuat langkah-langkahnya, biar agak sistematis dan scientific (hehehe...). Inilah langkah-langkahnya:
  1. Remove paket qt-r1008952-i486-1
  2. Ambil paket qt3 dari cd Slackware 12.2 lalu install (Jika anda belum menginstall KDE 3.5.10 ambil paket KDE 3.5.10 dari cd Slackware 12.2)
  3. Ambil source code dbus-qt3 dari cd Slackware 12.2, lalu compile dan install paket dbus-qt3 yang sudah dicompile ke sistem.
  4. Restart komputer.....
  5. Tunggu....

Maka automagically automount kembali berjalan dengan normal...;)


Akhir yang menyenangkan......hehehe :D

Sebagai catatan, pada artikel sebelumnya Upgrade KDE 4.2.4 menjadi KDE 3.5.10 di Slackware 13.0, paket KDE 3.5.10 yang saya gunakan merupakan paket yang disediakan oleh Patrick J. Volkerding di slackware.com. Sedangkan paket KDE 3.5.10 yang saat ini saya gunakan untuk memperbaiki automount merupakan paket dari Slackware 12.2. Mungkin keberhasilan ini berlaku juga dengan paket yang disediakan Patrick J. Volkerding.

Saturday, October 31, 2009

Mengapa foss sangat lambat perkembangannya di Indonesia

Meskipun FOSS (Free and open source software) yang merupakan solusi terbaik pengganti sistem operasi proprietary sedang gencar-gencarnya dikembangkan dan diadopsi di sebagian besar negara, tetapi nampaknya di negara kita, Indonesia, FOSS hanya sedikit sekali berpengaruh. Sedikit sekali orang yang menggunakan produk FOSS seperti GNU/Linux. Bahkan di kalangan praktisi akademis, yang akrab dengan informasi, masih banyak yang belum mengetahui apa itu FOSS, sungguh sangat disayangkan. Mungkin perlu beberapa tahun lagi untuk Indonesia agar sungguh-sungguh memanfaatkan FOSS dan kemudahannya.

Banyak hal yang menyebabkan terjadinya perlambatan adaptasi sistem FOSS di Indonesia, mulai dari sisi pemerintahan, pengusaha, sampai masyarakat. Beberapa hal yang menyebabkan perlambatan tersebut adalah:

1. Kurang Seriusnya dukungan pemerintah akan FOSS
Mengapa hal saya tempatkan sebagai hal no.1?, karena menurut saya, adaptasi sebuah negara terhadap suatu sistem sangat tergantung oleh keseriusan pemerintahannya dalam menganut sistem tersebut.Meskipun pemerintahan Indonesia antusias mendukung FOSS melalui pengembangan IGOS (Indonesia Go Open Source), namun nyatanya pemerintah masih melirik kepada sistem proprietary, terbukti dengan dilakukannya penandatangan MoU (Memorandum of Understanding) pada tahun 2006 antara pemerintah Indonesia dan Microsoft dalam hal pengadaan software untuk pemerintahan.

2. Kurangnya (mungkin tidak ada) regulasi akan penggunaan dan pengembangan software di Indonesia
Di negara kita ini, sepertinya penggunaan dan pengembangan software seperti sama sekali tidak dikontrol, sehingga cenderung pengguna dan pengembang software berbuat sekehendak hatinya.

3. Kurang seriusnya pemerintah dalam memberantas pembajakan software (software piracy)
Meskipun pemerintah mulai menjalankan program pemberantasan software bajakan pada tahun 2006, namun sampai saat ini software bajakan masih bertebaran di mall-mall, toko-toko, bahkan di kaki lima. Kelihatan bahwa pemerintah hanya melakukannya dengan setengah hati.

4. Standarisasi penggunaan software pada perusahan yang mengarah ke software proprietary
Penggunaan software di negara kita ini mengarah ke penggunaan software proprietary. Untuk masuk ke sebuah perusahaan, minimal pelamar harus menguasai salah satu produk proprietary dari Microsoft yakni Microsoft Office. Patut disayangkan, karena ada software pengganti yang sama kualitasnya dan free yakni OpenOffice.org.

5. sistem pendidikan di Indonesia yang lebih menekankan ke arah penggunaan sistem proprietary
pendidikan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sistem proprietary. Buku-buku pendidikan yang disediakan mengharuskan pelajar menggunakan software proprietary dalam proses pembelajarannya. Pelajar diajari bagaimana menggunakan Microsoft Office, produk yang sangat mahal bagi kebanyakan pelajar Indonesia. Mengapa tidak menggunakan software yang terjangkau dan murah seperti OpenOffice.org?, hal ini menjadi tanda tanya besar bagi sistem pendidikan Indonesia. Lihat saja contohnya pada http://bse.depdiknas.go.id/ yang menyediakan buku sekolah elektronik, pada beberapa bukunya terlihat penekanan penggunaan sistem proprietary Microsoft Windows lebih besar daripada sistem FOSS.

6. Perusahaan-perusahaan yang selama ini menggunakan sistem proprietary enggan migrasi ke sistem FOSS karena kurangnya informasi mengenai keuntungan menggunakan FOSS
Banyak perusahaan-perusahaan memilih bertahan dengan sistem proprietary karena menggangap proses migrasi ke sistem FOSS lebih banyak memakan biaya daripada bertahan dengan sistem yang sudah ada. Memang kalau dipikirkan, dalam jangka waktu pendek, FOSS akan memakan biaya yang lebih banyak. Kebanyakan biaya ini merupakan biaya untuk pemasangan sistem, adopsi sistem pada perusahaan dan pekerjanya. Namun dalam jangka panjang penggunaan FOSS akan sangat mengurangi pengeluaran perusahaan. Biaya yang biasanya dikeluarkan untuk pembelian lisensi sistem proprietary akan hilang, serta biaya yang digunakan untuk administrasi dan pemeliharaan sistem yang biasanya digunakan untuk perbaikan sistem proprietary (Microsoft Windows khususnya) yang sering sekali bermasalah akan berkurang drastis.

7. kurangnya pengiklanan FOSS kepada masyarakat
Masyarakat Indonesia saat ini hanya dijejali dengan iklan-iklan akan software proprietary. Sangat sedikit sekali iklan yang menawarkan produk FOSS.

8. Para pengembang software di Indonesia cenderung menggunakan sistem proprietary dalam mengembangkan software
Pengembang software di Indonesia lebih mengutamakan penggunaan software proprietary dalam mengembangkan software. Hal ini disebabkan oleh permintaan pasar, seperti perusahaan dan badan pemerintahaan, agar sistem yang dikembangkan berbasis sistem proprietary dan juga karena pengembang lebih mengenal sistem proprietary pada saat mereka belajar

9. Mitos buruk yang masih berkembang di masyarakat seputar FOSS
Banyak mitos buruk yang berkembang seputar FOSS khususnya mengenai sistem operasi GNU/Linux seperti: Linux tidak mendukung banyak hardaware, banyak aplikasi yang tidak ada pada FOSS, GNU/Linux susah untuk digunakan. Mitos ini benar untuk zaman saat FOSS baru muncul ke permukaan, tetapi untuk saat ini mitos tersebut salah besar.

11. Kurangnya pengembangan game di sistem FOSS
Sebagian besar pengguna sistem operasi di Indonesia merupakan gamer. Pada sistem FOSS, game masih sangat sedikit sehingga ini menjadi penghalang adaptasi FOSS untuk kalangan gamer Indonesia.

12. Masyarakat tidak mengenal sistem operasi lain selain Windows
Hal ini disebabkan oleh lingkungan masyarakat yang masih menggunakan sistem operasi monokultur seperti Microsoft Windows. Masyarakat tidak pernah mendapat pilihan sistem operasi lain selain dari Microsoft. Hal ini juga diakibatkan oleh kurangnya pengiklanan FOSS.

14. Ketidaksadaraan masyarakat dan pemerintah bahwa tulang punggung sistem informasi saat ini merupakan sistem FOSS
Karena penggunaan FOSS secara implisit (seperti penggunaan pada server, sistem grid, data center), masyarakat dan pemerintah tidak sadar bahwa sistem FOSS merupakan sistem yang sangat penting dan sangat reliable. Mereka menggangap bahwa sistem proprietary lebih baik dari FOSS karena penggunaan sistem proprietary yang explisit (seperti pada komputer desktop dan laptop).

15. mahasiswa yang cenderung berpikir praktis cenderung menggunakan software yang praktis
Harus diakui bahwa banyak mahasiswa Indonesia masih bergantung pada pola hidup praktis. Belajar praktis, mengerjakan tugas praktis (menyontek), kerja yang praktis. Pola hidup ini terbawa-bawa, sehingga mahasiswa cenderung mengarah pada penggunaan software praktis yang ditawarkan oleh sistem proprietary dalam proses pembelajarannya mengenai TI (Teknologi Informasi). Mahasiswa sering berpikir untuk menggunakan kemudahan yang diberikan oleh sistem proprietary tanpa memikirkan lisensi, harga, dan akibat yang harus dibayar untuk menggunakan sistem proprietary.

16. SDM TI (Teknologi Informasi) indonesia sangat terbatas, apalagi yang mengerti FOSS
Mengatasi SDM TI yang terbatas, solusinya adalah pendidikan yang menekankan pentingnya TI dan FOSS.

Oleh karena itu, untuk mengatasi perlambatan ini, pemerintah harus dengan tegas mengadopsi sistem FOSS, membangun regulasi dan badan hukum yang real yang mengatur penggunaan dan pemanfaatan FOSS. Sedangkan perusahaan dan masyarakat harus siap untuk beralih ke sistem FOSS tentunya dengan dukungan dan bimbingan dari pemerintah yang mengarahkan dan memberikan informasi tentang pentingnya FOSS bagi perkembangan negara Indonesia.



Tulisan ini dibuat untuk menyukseskan Lomba Blog Open Source P2I-LIPI dan Seminar Open Source P2I-LIPI 2009.

Monday, October 19, 2009

Karena mencoba memperbaiki dbus dan Hal di Linux

Terpaksa tadi malam tidak menggunakan Desktop Environment, baik itu KDE, Xfce, fluxbox, dan lainnya. Hal ini dikarenakan ke"jagoan" saya dalam mengutak-atik Slackware 13.0. Jadi terpaksa menggunakan komputer dengan mode console... Hiks.....:,(

Yah, mau bagaimana dibuat. Rencananya sih, mau memperbaiki Slackware 13.0 yang sudah di upgrade dengan KDE 3.5.10 sebelumnya agar dapat langsung me-mount UFD tanpa perlu manual mengetikkan mount blah blah blah....Hasilnya...., kacau.., bukannya bisa, malah makin parah, jadi gak bisa sama sekali masuk ke mode grafis (DE).

Ini terjadi karena saya mengganti paket dbus, dbus-glib, dbus-python, dan Hal di slackware 13.0 dengan paket yang sama dari Slackware 12.2. Jadi rusak total....:(. Mau reinstall paketnya dengan paket yang sama dari slackware 13.0, DVDnya masih dipinjam. Mau download dari internet, gak ada jaringan internet yang masuk ke kost. Mau download dari warnet, kebetulan lagi hujan plus kantong udah agak kempis (pelitnya gua...hehehe :D). Terpaksa hari ini downloadnya dari kampus. Untung masih ada laboratorium yang menyediakan fasilitas internet gratis...(Hore...:D).

Pelajaran sangat berharga bagi saya, sangkin berharganya, maka saya buat point-pointnya agar teman-teman dapat belajar dari pengalaman saya ini (Wise mode :D) :
1. Jangan lupa meminta DVD yang dipinjam teman (Zonic !!!!... Mana DVD gua....LOL).
2. Jangan sok jago kali lah :D....
3. Backup, backup, backup...
4. Sering-seringlah menggunakan modus console...
5. Perdalami linux.

Akhir kata, semoga teman-teman tidak mengalami seperti saya. Kalaupun terjadi.... Derita loe lah itu, hahahaha :P.

Salam Slacker.

Saturday, October 17, 2009

Upgrade KDE 4.2.4 menjadi KDE 3.5.10 di Slackware 13.0

Desktop environment KDE 4.2.4 di slackware 13.0 sangat tidak memenuhi keinginan saya akan sistem linux yang stabil. Desktop environment ini sering sekali crash, susah untuk dikustomisasi,banyak menggunakan resource, dan diperparah dengan tidak bisa diinstallnya driver openchrome untuk chipset grafik Via P4M90 saya. Yang membuat lebih tidak menyenangkan lagi, pada KDE 4.2.4, KSnapshot tidak bekerja seperti di Kde 3.5. Jika anda menekan tombol PrintScreen pada keyboard, KSnapshot tidak akan muncul, tampilan juga tidak akan di-capture...

Dengan bulat hati saya mengambil keputusan untuk mengganti KDE 4.2.4 dengan KDE 3.5.10. Kebetulan Bapak slackware, Patrick J. Volkerding, telah menyediakan paket KDE 3.5.10, meskipun paket ini tidak didukung pada slackware 13.0 :(. Paket KDE 3.5.10 ini dapat anda download dari http://ftp.linux.cz/pub/linux/slackware/unsupported/kde-3.5.10-for-slack13.0/ dan dari ftp://ftp.slackware.com/pub/slackware/unsupported/kde-3.5.10-for-slack13.0/.

Karena saya tidak tertarik lagi dengan KDE 4.2.4 maka paket yang berbau Kde 4 saya buang semuanya, lalu saya gantikan dengan paket KDE 3.5.10. Saya belum pernah mencoba paket KDE 3.5.10 tanpa membuang paket KDE 4.2.4, mungkin paket ini bisa koeksistensi dengan KDE 4.2.4, karena paket KDE 3.5.10 ini diinstall ke direktori /opt. Bagi anda yang mau mencoba, silahkan.., tapi saya tidak bertanggung jawab kalau sistemn anda kacau, hehehe.. ;).

Jika anda mengikuti jejak saya dengan membuang paket 4.2.2 dan menginstall paket KDE 3.5.10, maka pada waktu pertama kali booting ke sistem, yang sebelumnya memiliki tampilan login manager kdm, anda akan disuguhkan tampilan login manager xdm. Mengapa?, karena login manager default anda, yakni kdm, tidak dijumpai lagi saat boot, sebab ia ikut dibuang bersama paket KDE 4.2.4. Untuk mengembalikan lagi login manager kdm anda, masuk dengan user root kemudian edit file /etc/rc.d/rc.4. Ubah baris:

if [ -x /usr/bin/kdm ]; then
exec /usr/bin/kdm -nodaemon


menjadi


if [ -x /opt/kde3/bin/kdm ]; then
exec /opt/kde3/bin/kdm -nodaemon


Setelah itu restart komputer anda, maka anda akan melihat login manager kdm anda yang baru :).

Sayangnya, HAL menjadi tidak aktif pada KDE 3.5.10 di sistem saya, jadi harus manual lagi me-mount UFD dan CD-ROM... hiksss....:(.
Terpaksa harus googling lagi untuk mencari solusinya.....:(.

Mungkin untuk beberapa waktu saya akan tetap setia dengan KDE 3.5.10. Nanti kalau Kde 4 sudah benar-benar matang, saya akan mempertimbangkan untuk menginstallnya.

Ini hasil instalasi KDE 3.5.10 pada sistem Slackware 13.0 saya:



















Thursday, October 15, 2009

Gunakan webmin untuk administrasi sistem linux anda

Webmin merupakan interface berbasis web untuk administrasi sistem Unix.
Dengan menggunakan web browser modern, anda bisa meng-setup akun user, Apache, DNS, file sharing, dan banyak lagi. Webmin menghilangkan keperluan untuk mengedit file-file konfigurasi Unix secara manual seperti file /etc/passwd dan memampukan anda untuk mengatur sebuah sistem dari console atau secara remote.

Webmin terdiri atas sebuah web server sederhana dan beberapa buah program CGI yang secara langsung memutakhirkan file-file sistem seperti /etc/inetd.conf dan /etc/passwd.
Web server dan semua program CGI nya ditulis dengan bahasa pemrograman Perl versi 5, dan hanya menggunakan module standar perl.

Beberapa module memerlukan konfigurasi manual dari webmin. Login sebagai root dengan password root.

Agar Webmin mulai dijalankan saat boot pada sistem Slackware 13.0, dibutuhkan penambahan beberapa baris perintah berikut ke script /etc/rc.d/rc.local
script dan mengubah permisi file rc.webmin menjadi executable:

if [ -x /etc/rc.d/rc.webmin ]; then
/etc/rc.d/rc.webmin start
fi


Setelah service Webmin dijalankan, arahkan web browser anda ke
http://localhost:10000 dan login sebagai root untuk menggunakan Webmin.

download webmin di http://www.webmin.com/download.html.
Sedangkan untuk paket slackware 13.0 bisa didownload di sini.

Wednesday, October 14, 2009

Solfege, Software edukasi musik gratis

software ini sangat cocok untuk anda yang ingin belajar musik dan ingin memulai bermain musik. Sekilas anda akan tidak yakin dengan kemampuannya, karena GUInya sangat sederhana, Namun setelah anda mencoba mungkin anda tercengang akan fitur-fitur pembelajaran yang dimilikinya:
* Mengenali interval melodik dan harmonik
* Membandingkan ukuran interval
* Menyanyikan interval yang diperintahkan komputer
* Mengenali Kord-kord
* Menyanyikan kord-kord
* Skala
* Diktasi
* Mengingat pola-pola ritme


kemampuan musik anda akan dilatih dengan software ini terutama melalui pendengaran.

Kekurangan software ini yakni tidak ada pengertian mengenai nada, tangga nada, tanda kromatis, dan hal-hal yang berhubungan dengan pengenalan akan tanda musik, sehingga pengguna harus mencari dan mempelajari sendiri hal ini :(. Dan yang paling sangat disayangkan fitur-fitur yang ada tidak dilengkapi dengan dukungan mikropon.

Anda dapat mendownload software ini, gratis dari http://www.solfege.org

Selamat belajar...:)

Thursday, October 1, 2009

Mengamankan data pada Sistem Operasi Linux menggunakan EncFS

Setiap orang yang memiliki laptop, netbook ataupun komputer desktop pasti mempunyai data atau informasi penting pada sistemnya yang tidak ingin orang lain sampai mengetahuinya, seperti foto-foto, nomor kartu kredit, akun email, akun facebook, akun belanja online, bahkan mungkin juga data-data perusahaan. Bayangkan jika suatu ketika sistem anda ( misalnya ;) )tersebut dibobol oleh hacker/pakar telematika (Iih..keren, sistem gue di hack :D..), atau paling naasnya dicuri orang (kasihan deh lue...hehehe), kebetulan disitu ada tersimpan foto-foto konsumsi pribadi(seperti kasus "foto" yang baru beberapa waktu lalu terjadi di indonesia),Gawatkan...(padahal fotonya cuma foto sama kucing kesayangan LOL...:D).Bisa rusak citra dan kredibilitas yang selama ini kita bangun (macam betul aja :D).

Untuk mengantisipasi hal tersebut kita perlu mengenkripsi sistem, supaya saudara hacker/pakar telematika atau pencuri yang membongkar sistem kita tidak (susah) mendapatkan data pribadi (foto tadi..) tersebut.

Apa itu enkripsi?
Bagi yang tidak mengenal apa itu enkripsi, mudahnya, enkripsi adalah teknik menyembunyikan informasi dengan mengacaknya menggunakan algoritma pemrograman (simpelkan...:D). untuk lengkapnya baca di wikipedia :D.
Trus, bagaimana mengembalikan informasi yang telah disembunyikan tersebut?
Ini namanya dekripsi, dimana dekripsi berkerja berlawanan dengan enkripsi...baca di wikipedia lebih lengkapnya..:D

Enkripsi di Linux
Banyak cara mengenkripsi di linux, tapi pada artikel ini akan dibahas tentang salah satu cara, yakni menggunakan EncFS. Saya tidak membahas cara yang lain, karena kebetulan saya tidak ada waktu untuk mencoba yang lainnya...(malas gue :P).

EncFS
EncFS adalah sebuah program yang memberikan sistem file terenkripsi untuk linux dengan menggunakan modul kernel FUSE .
FUSE menyediakan modul kernel yang dapat diload yang mengekspor antarmuka sistem file ke user-mode. EncFS berjalan keseluruhan pada user-mode dan bekerja sebagai sebuah sistem file terenkripsi yang transparan. Bingung??? hehehe, maksudnya, EncFS ini memberikan kesan seolah-olah pengguna (kita) menggunakan sistem file biasa.

Dengan EncFS kita dapat membuat folder yang dienkripsi. Setiap file yang diletakkan kedalam folder tersebut akan dienkripsi. Dibutuhkan password yang benar untuk membuka folder yang dienkripsi tersebut. Sehingga jika seseorang mendapatkan folder tersebut, isi folder tersebut tidak akan dapat dilihat, kecuali jika orang itu memiliki passwordnya.

Instalasi EncFS
Menginstalasi EncFS sangatlah mudah. Terlebih dahulu yang harus dicek adalah apakah kernel dari distro anda mendukung FUSE, biasanya kebanyakan distro linux saat ini sudah mendukung FUSE, jika tidak, anda bisa mendownloadnya dari website FUSE. Setelah itu download EncFS dari websitenya. Pada distro Slackware 13 (ini distro yang gue pakai bro :P) hanya dibutuhkan paket rlog.
Jadi yang anda butuhkan untuk instalasi encfs jika menggunakan distro Slackware 13:
- EncFS (paket encfs untuk slackware 13)
- rlog ( paket rlog untuk slackware 13)

Menggunakan EncFS
EncFS membutuhkan dua buah folder, satu untuk folder data yang dienkripsi dan satu folder lagi untuk data yang terlihat.
Sintaknya sangat sederhana:
encfs
Sebagai contoh, jika saya ingin menyimpan (mengenkripsi) data ke dalam "/home/user/enkripsi" , dan membuat data tidak terenkripsi tampak di "home/user/dekripsi", maka hal ini dapat dilakukan dengan mengetik:

$encfs /home/user/enkripsi /home/user/dekripsi

Jika folder belum ada sebelumnya, encfs akan menanyakan anda untuk membuat folder tersebut. jawab 'y'. Kemudian ia akan menanyakan pilihan mode, saya lebih memilih menekan enter untuk menggunakan mode standardnya (males, milih-milih yang lain....:D).Terakhir, anda akan ditanyakan password yang diperlukan untuk mengenkripsi sistem file.

Jika semua berjalan lancar setelah anda mengetik password, anda kemudian dapat menggunakan folder /home/user/dekripsi tersebut untuk menyimpan
data pribadi anda ke dalamnya :).

Contoh penggunaan encfs pada sistem saya:

user@darkstar:/tmp$ encfs /home/user/enkripsi /home/user/dekripsi
The directory "/home/user/enkripsi/" does not exist. Should it be created? (y,n) y
The directory "/home/user/dekripsi" does not exist. Should it be created? (y,n) y
Creating new encrypted volume.
Please choose from one of the following options:
enter "x" for expert configuration mode,
enter "p" for pre-configured paranoia mode,
anything else, or an empty line will select standard mode.
?>

Standard configuration selected.

Configuration finished. The filesystem to be created has
the following properties:
Filesystem cipher: "ssl/aes", version 2:2:1
Filename encoding: "nameio/block", version 3:0:1
Key Size: 192 bits
Block Size: 1024 bytes
Each file contains 8 byte header with unique IV data.
Filenames encoded using IV chaining mode.
File holes passed through to ciphertext.

Now you will need to enter a password for your filesystem.
You will need to remember this password, as there is absolutely
no recovery mechanism. However, the password can be changed
later using encfsctl.

New Encfs Password:
Verify Encfs Password:


Untuk menutup folder /home/user/dekripsi, cukup ketikan:

$fusermount -u /home/user/dekripsi

Selama folder ditutup, semua informasi pada /home/user/dekripsi akan tampak menghilang. Satu-satunya jalan adalah
dengan membukanya kembali, yakni dengan mengetik:

$encfs /home/user/enkripsi /home/user/dekripsi


Anda akan ditanya passwordnya untuk mendapatkan kembali akses folder tersebut.


Untuk menggunakan fitur-fitur encfs yang lainnya, silahkan membaca manualnya :D.

Daftar Pustaka:
* EncFS website
* Manual EncFS
* Link ini mendekripsikan pengalaman pengguna encfs (bagus dan detail)
* Blog yang bagus, membicarakan mengenai EncFS dan beberapa tips praktis bagi pengguna.
* Presentasi mengenai pengunaan EncFS pada Debian
* Blog yang menceritakan penggunaan EncFS dengan tiga langkah mudah
* HOWTO menggunakan EncFS (sederhana tapi sangat efektif)


Selamat mencoba.....;)


Tulisan ini dibuat untuk menyukseskan Lomba Blog Open Source P2I-LIPI dan Seminar Open Source P2I-LIPI 2009.

Saturday, September 26, 2009

Membuka file berformat iso di linux

Bagi anda yang senang mencoba distro-distro Linux atau anda yang sering memainkan game PSX di emulator (Stop pembajakan hehehe :D ), pasti pernah berhadapan dengan file yang berformat iso. Atau anda yang tak 'sengaja' punya file berekstensi iso (hayo, file apa itu?..) pasti punya file berformat iso (gila nih gua..hahaha).

Jika anda tertarik untuk melihat isi dalam file tersebut, anda dapat membuka dan melihatnya dengan mengetikkan perintah ini di terminal (login sebagai root):

# mount file.iso /direktori/tujuan -o loop

lalu buka direktori /direktori/tujuan.

Perintah di atas berarti me-mount (bahasa pasarannya:memasangkan ke sistem) file bernama 'file.iso' ke '/direktori/tujuan'. Sedangkan arti '-o loop' adalah mount disuruh mencari sendiri dan menggunakan loop device yang tidak terpakai. Anda bisa mengganti 'file.iso' dengan nama file anda, dan mengganti '/direktori/tujuan' dengan direktori yang diinginkan.

Misalnya anda memiliki 'Film.iso' yang terletak di direktori '/tmp', dan ingin di mount ke '/mnt/Film'. Maka, perintah yang diketikan:

#mount /tmp/Film.iso /mnt/Film -o loop

Setelah itu buka direktori /mnt/Film untuk melihat isi file Film.iso tersebut :).

Bagaimana dengan file yang berformat cue dan bin???...hmmmmm... Tunggu artikel selanjutnya...hehehe :D.



Selamat mencoba.....;)

Tuesday, August 18, 2009

Toribash, Game Inovatif

Jika anda ingin mencicipi game yang unik dan menarik, silahkan coba game Toribash.
Game yang bergenre Fighting game dan physic turn based ini, bisa dikatakan sangat inovatif dan patut diacungi dua jempol.

Tidak seperti game yang bergenre sama dimana pemain mengendalikan karakter game sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh game developernya, di game toribash ini, pemain mengendalikan gerakan karakter game dengan mengatur kontraksi, relaksasi, gengaman, pengembangan sendi yang ada pada karakter game sehingga pemain dapat menciptakan gerakan-gerakan yang diinginkannya.


Jika pemain ingin menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan gerakan-gerakan, pemain dapat melakukannya dengan bertanding secara online dengan pemain lainnya, namun anda harus membuat terlebih dahulu account untuk bermain, dengan gratis :).

Game ini dapat dimainkan secara single player maupun multiplayer, namun yang patut disayangkan fitur multiplayer hanya tersedia untuk dimainkan secara online bukan dengan jaringan LAN:(.

Anda dapat memainkan game ini dengan spesifikasi komputer yang rendah. Saya mencoba game ini dengan spesifikasi komputer yakni:
Sistem Operasi Slackware 12.2
Pentium 4 3.06 GHz
Memory 1 GB
Chipset Grafik via P4M890 onboard (chipset ini tidak memiliki 3D Accelerated)

Dan tidak ada masalah dengan performansinya :).

Nilai lebih dari game ini adalah ketersediaannya untuk beberapa platform; Windows, Linux, dan Mac juga Mac PowerPC...:)


Happy Gaming.....

Tuesday, June 2, 2009

Gnome di Slackware 12.2, (GSB 2.26.1 current ) in My Opinion....

Setelah menginstall semua paket GSB 2.26.1 current yang disediakan oleh http://gnomeslackbuild.org dan melihat tampilan gnome-nya, saya sedikit senang, karena tampilannya lumayan bagus,














namun......Saya lebih banyak mendapatkan ketidaknyamanan dari gsb-current ini. Pertama, login managernya diganti dengan milik gnome (default login manager saya kdm), kedua, performansinya jauh kalah dengan kde default slackware 12.2, banyak sekali cpu time digunakan saat menjalankan aplikasi dengan gsb-current ini, dan yang terakhir, gsb-current ini sepertinya tidak kompatible dengan kde default, karena menu pada kde jadi berantakan setelah saya menginstall gsb-current ini......Tetapi setidaknya ia bisa menjalankan mono-develop, ini yang mendorong saya mencoba gsb-current ini.....

















Bagi yang mau mencoba gsb-current ini dapat mendownload dari http://www.slackware.org.uk/gsb/gsb-current/


Saran dari saya, jangan mencoba gsb-current ini untuk production System Operating......:)

Wednesday, April 29, 2009

Menukar dua buah nilai tanpa menggunakan temporary variabel dengan bahasa C

Untuk menukarkan dua nilai dengan bahasa C tanpa menggunakan variabel sementara, dapat dilakukan dengan memakai operator bitwise Exclusive-OR sebanyak tiga buah. Lihat kode di bawah ini:




#include <stdio.h>

int main(int argc, char *argv[])
{
int a;
int b;

a = 16;
b = 30;

printf("a=%d b=%d\n", a,b);
a ^= b;
b ^= a;
a ^= b;
printf("a=%d b=%d\n",a,b);

return 0;
}





kode di atas setelah di kompilasi akan menukarkan nilai a dengan nilai b, dimana nilai a = 16 dan nilai b = 30 akan ditukarkan menjadi a = 30 dan b = 16.

Bagaimana cara kerjanya?
Nilai a akan di-XOR-kan dengan nilai b, lalu hasilnya disimpan di a, kemudian nilai b di-XOR-kan dengan nilai a yang telah diubah, ini akan menghasilkan nilai a sebelum diubah lalu nilai ini disimpan ke b. Akhirnya nilai a di-XOR-kan kembali dengan nilai b yang telah diubah, ini akan menghasilkan nilai b sebelum terjadi perubahan.


Ini penjelasannya secara lebih sistematis:

a = 16 desimal --> 10 heksadesimal --> 0001 0000 biner
b = 30 desimal --> 1E heksadesimal --> 0001 1110 biner

pada statement a ^= b dilakukan peng-XOR-an a dengan b:

0001 0000 --> a
0001 1110 --> b
---------- XOR
0000 1110 --> a

hasil peng-XOR-an berupa 0000 1110 disimpan di a,

pada statement b ^= a dilakukan peng-XOR-an b dengan a:

0001 1110 --> b
0000 1110 --> a
---------- XOR
0001 0000 --> b

hasil peng-XOR-an berupa 0001 0000 (16 desimal) disimpan di b,

pada statement a ^= b dilakukan peng-XOR-an b dengan a:

0000 1110 --> a
0001 0000 --> b
---------- XOR
0001 1110 --> a

hasil peng-XOR-an berupa 0001 1110 (30 desimal) disimpan di a.

Sehingga hasil akhirnya berupa;
a = 30 dan b = 16.





Selamat mencoba :).

Simple Enkripsi File

Jika anda memiliki beberapa file penting yang ingin dilindungi keamanan datanya dari pihak lain, anda dapat menggunakan paket gpg (GNU Privacy Guard) yang merupakan versi PGP (Pretty Good Privacy) dengan lisensi GPL. Paket ini hampir tersedia di semua distro linux yang ada. Paket ini menyediakan dua model enkripsi: asymmetric (kunci publik) dan symmetric.

Bayangkan jika anda memiliki spesifikasi yang sangat penting dari sebuah proyek yang anda kerjakan, yang disimpan dengan nama PROYEK.pdf, dan anda ingin menyembunyikannya dari pihak yang tidak berkepentingan. Untuk melakukannya, gunakan:

$ gpg --output Cipher --symmetric --cipher-algo TWOFISH PROYEK.pdf

gpg akan meminta anda memasukkan password/passphrase yang akan digunakan sebagai kunci untuk mengamankan data anda. Ketikkan dan konfirmasikan. Passwordnya sebaiknya sekompleks mungkin, namun mudah untuk diingat.

Mari kita pelajari command yang kita masukkan. Kita memerintahkan gpg untuk mengenkripsi file PROYEK.pdf menggunakan enkripsi symmetric (--symmetric) dan algoritma cipher TWOFISH (--cipher-algo TWOFISH). Tanpa opsi terakhir, gpg akan menggunakan cipher default yakni CAST5. Output akan disimpan di file Cipher (--output Cipher). Anda harus perhatikan, program akan bertanya apakah file harus ditimpa (overwrite), jika file output yang diberikan telah ada sebelumnya.

Untuk mendekripsi file Cipher, anda dapt menggunakan perintah:
$gpg --output PROYEK.pdf --decrypt Cipher


Opsi --decrypt berfungsi untuk memerintahkan program gpg mendekripsi file Cipher, sedangkan --output PROYEK.pdf menentukan name file output. gpg secara otomatis akan mengenali jenis cipher yang digunakan dan akan memunculkan permintaan password/passphrase.




Referensi:
1.Hakin9 Magazine, January 2005. www.hakin9.org
2. Manual GnuPG 1.4.9

Monday, April 20, 2009

GUI Sederhana dengan menggunakan pemrograman pragmatikal di MATLAB®

Sebelumnya kita harus mengerti apa itu GUI. Sebuah "Graphical User Interface (GUI)" merupakan tampilan grafis yang mengandung alat-alat atau komponen-komponen yang memampukan pengguna untuk melakukan pekerjaan interaktif. Untuk melakukan pekerjaan ini, pengguna dari GUI tidak perlu membuat script atau mengetik perintah di command line. Sering sekali, user tidak perlu tahu detail dari pekerjaan yang dilakukan.

Komponen GUI dapat berupa menu, toolbar, push button, radio button, list box, dan slider. di software MATLAB®, GUI dapat juga menampilkan data dengan bentuk tabular atau sebagai plot, dan dapat dikelompokkan ke dalam komponen yang berkaitan.

Gambar di bawah menunjukkan GUI sederhana.



















GUI ini mengandung:
-sebuah kompone push button
-sebuah edit box komponen
ketika anda mengklik push button, pada edit box akan muncul tulisan "Hello World".

Bagaimana GUI ini bekerja?
Setiap komponen, dan GUI tersebut, diasosiasikan dengan satu atau lebih rutin yang ditulis pengguna yang dikenal sebagai callback. Eksekusi setiap callback dipicu oleh aksi tertentu dari pengguna seperti tombol ditekan, klikan mouse, pemilihan menu item, atau cursor melewati sebuah komponen. Kita sebagai pembuat GUI, yang menyediakan callback tersebut.


Lalu apa itu callback?
Sebuah callback merupakan fungsi yang kita tulis dan asosiasikan dengan sebuah komponen tertentu pada GUI atau dengan GUI itu sendiri. Callback mengontrol sifat GUI atau komponen dengan melakukan beberapa aksi untuk merespon kejadian pada komponennya tersebut. Kejadian dapat berupa mouse diklik pada sebuah push button, pemilihan menu, keyboard ditekan, etc.

Ok, cukup sudah basa-basinya (terlalu panjang jadi membosankan, saya pun capek mengetiknya hahaha :)). Di bawah ini listing source codenya:





function simple_gui
% Simple GUI with matlab to show how it works

% Initialize and hide the GUI as it is being constructed
fh = figure('Visible', 'off', 'Position', [360, 400, 300, 180]);

%Construct the components
% Push Button
hButton = uicontrol(fh, 'Style', 'pushbutton',...
'String', 'Push Button',...
'Position', [20, 120, 70, 25],...
'Callback',{@hButton_Callback});
% Edit Button
hEdit = uicontrol(fh, 'Style', 'edit',...
'String', '',...
'Position', [100 115 130 35]);

% Make the GUI visible.
set(fh,'Visible','on');

% Callback for hButton to show string 'Hello World' in edit Button
function hButton_Callback(source, eventdata)
set(hEdit, 'String', 'Hello World');
end

end







Saya akan menjelaskannya sedikit,


function simple_gui
.
.
.
end
Setiap script MATLAB® yang menggunakan callback harus diawali dengan function dan diakhiri dengan end karena script ini merupakan fungsi bersarang.

% blablabla
Kalimat yang diawali dengan tanda '%' merupakan komentar dan tidak akan dieksekusi oleh MATLAB®.


fh = figure('Visible', 'off', 'Position', [360, 400, 300, 180]);
Statement ini membentuk objek figure bernama fh, tidak ditampilkan lebih dahulu (properti Visible dibuat off), properti Position merupakan vektor empat-elemen yang menentukan lokasi GUI pada layar serta ukurannya: [jarak dari kiri, jarak dari bawah, lebar, tinggi]. Nilai defaultnya dalam pixel.


hButton = uicontrol(fh, 'Style', 'pushbutton',...
'String', 'Push Button',...
'Position', [20, 120, 70, 25],...
'Callback',{@hButton_Callback});
Statement ini membentuk objek kontrol user interface hButton, Dengan fh sebagai parent GUInya, berupa push button, memiliki String Push Button, berada pada posisi 20 dari kiri layar, 120 dari bawah layar, lebar 70, tinggi 25, serta memiliki fungsi callback 'hButton_Callback' untuk merespon kejadian pada objek ini.


hEdit = uicontrol(fh, 'Style', 'edit',...
'String', '',...
'Position', [100 115 130 35]);
Penjelasannya sama dengan hButton, tetapi objek berupa edit box.

set(fh,'Visible','on');
Set properti fh supaya ditampilkan di layar.


function hButton_Callback(source, eventdata)
set(hEdit, 'String', 'Hello World');
end
Bagian ini merupakan callback untuk objek hButton, dimana ketika push button ditekan akan menyebabkan edit box menunjukkan string 'Hello World' di dalamnya.


Untuk menjalankannya, simpan source code di atas ke sebuah file berekstensi m atau M, lalu jalankan dari command line MATLAB®.

















Referensi:
1. MATLAB® R2008A help file.
2. Otakku yang segar :).



Selamat mencoba,


Juan Rio Sipayung

Review buku A Child Called "It"


Meskipun buku ini sudah cukup lama diterbitkan, tetapi saya pikir buku ini sangat layak untuk di review mengingat bahwa cerita di dalamnya merupakan kejadian nyata yang dialami oleh penulisnya.
Buku yang berjudul A Child Called 'It' ini menceritakan bagaimana tragisnya perjuangan hidup seorang anak. David J. Pelzer, penulis buku ini sekaligus tokoh anak yang diceritakan didalamnya, disiksa oleh ibu kandungnya sendiri. Diceritakan dari sudut pandang penulis sebagai anak lelaki kecil yang dibuat lapar, ditikam, kepalanya diantukkan ke cermin, dipaksa makan isi popok adik kandungnya dan sesendok makan penuh ammonia, dan dibakar di atas kompor gas oleh ibu yang maniak dan alkoholik. Terkadang ibunya mengatakan ia telah melanggar beberapa aturan--jangan berjalan di rumput sekolah!-- tetapi kebanyakan murni sadisme. Yang tidak dapat dipahami, ayahnya tidak melindunginya; hanya seorang guru yang perhatian yang menyelamatkan David.

ini kutipan saat David dipaksa makan isi popok adik kandungnya:

...
...
Ayah mencoba membuat suasana liburan itu lebih
menyenangkan dengan mengajak kami bertiga ke tempat
bermain prosotan yang baru di situ. Russell, yang ketika
itu baru belajar berjalan, tinggal di cabin bersama Ibu.
Pada suatu hari, ketika Ron, Stan, dan aku sedang bermain
di cabin tetangga, Ibu datang ke halaman depan cabin
tetangga itu, lalu berteriak memanggil kami untuk segera
kembali ke cabin kami. Begitu sampai di cabin kami, aku
dimarahi Ibu karena, katanya, suaraku berisik sekali ketika
bermain. Sebagai hukuman, aku tidak diizinkan ikut
bersama Ayah dan kedua saudara laki-lakiku bermain di
tempat prosotan. Aku duduk di sebuah kursi di pojok
dalam cabin. Aku gemetar karena takut, dan dalam hati
aku berharap terjadi sesuatu yang membuat Ayah dan
kedua saudara laki-lakiku tidak jadi pergi ke mana-mana.
Aku tahu Ibu diam-diam punya suatu rencana. Begitu Ayah
dan kedua saudaraku berangkat bermain, Ibu
mengeluarkan sebuah popok yang sudah kotor oleh
kotoran serta air kencing Russell. Ibu mengusapkan popok
kotor itu ke wajahku. Aku ber-usaha tetap duduk diam,
sebab aku tahu kalau aku bergerak, aku akan mendapat
perlakuan yang lebih buruk lagi. Wajahku tetap
kutundukkan. Aku tidak bisa melihat Ibu yang berdiri di
depanku, tetapi aku bisa mendengar desah napasnya yang
berat.

Setelah memperlakukan aku seperti itu--yang bagiku
rasanya lama sekali--Ibu berlutut di sebelah kursi
tempatku duduk, lalu dengan suara pelan ia berkata,
"Makan ini".
Aku terkejut. Kutegakkan kepalaku, tapi tak kupandang
mata Ibuku. "Tidak mau!" kataku dalam hati. Seperti
semua kejadian sebelumnya, menolak perintah Ibu berarti
kesalahan besar. Ibu menempelengi aku. Dengan erat
kupegang kursi tempatku duduk, berusaha untuk tidak
jatuh, sebab bila aku jatuh aku takut Ibu akan
menginjakku.
"Kubilang makan ini!"' bentaknya dengan suara tertahan.
Taktik kuubah: aku mulai menangis. "Bikin dia
mengendur", pikirku. Aku mulai menghitung dalam hati,
mencoba berkonsentrasi. Waktu adalah satu-satunya
kawanku. Tangisanku ditanggapi Ibu dengan pukulan-
pukulannya ke wajahku, dan ia baru berhenti memukulku
saat ia mendengar Russell menangis.

Aku merasa senang meskipun wajahku berlepotan kotoran.
Kupikir, aku bisa menang. Kubersihkan kotoran di wajahku
dengan tangan, lalu mengibaskannya sehingga berceceran
di lantai kayu. Kudengar Ibu bernyanyi lembut untuk
menenangkan Russell, dan aku membayangkan adikku itu
ditimang-timang dalam pelukan Ibu. Aku berdoa supaya
adikku itu tidak tertidur lagi. Sebentar kemudian nasib
baikku lenyap.

Masih dengan wajah tersenyum, Ibu kembali menghampiri
lawannya yang sudah kalah. Ia mencekal kerah belakang
bajuku, lalu menyeretku ke dapur. Di atas meja dapur
kulihat satu lagi popok yang penuh kotoran. Baunya
membuat perutku mual. "Nah, sekarang kau harus
memakannya!" kata Ibu. Pada saat itu sorot mata Ibu
sama dengan sorot matanya dulu ketika ia mau
membakarku di atas kompor gas di rumah. Tanpa
menggerakkan kepala, mataku mencari-cari jam dinding
sebab setahuku ada jam di dinding dapur itu. Tak berapa
lama, aku tahu letak jam dinding itu. Tanpa jam itu, aku
merasa tak berdaya. Aku tahu bahwa aku harus
memusatkan perhatianku pada sesuatu agar
bagaimanapun juga aku bisa menguasai situasi. Sebelum
mataku menemukan jam dinding itu, tangan Ibu
mencengkeram tengkukku.
Sekali lagi ia berkata, "Makan ini!" Kutahan napasku. Bau
sekali kotoran itu. Aku mencoba memusatkan perhatianku
ke bagian atas popok yang ada di hadapanku. Rasanya
lama sekali waktu berlalu. Ibu pasti bisa menebak
rencanaku. Ibu menekan tengkukku sehingga wajahku
jatuh di atas popok kotor itu. Ibu menggesek-gesekkan
kepalaku ke kiri ke kanan di atas popok kotor itu.
...
...




Happy Reading,


Juan Rio Sipayung

Rosetta Stone V3.2 di Linux dengan menggunakan Wine

Sayang sekali Rosetta Stone V3.2 tidak dibuat untuk linux, hanya untuk Windows dan MacOS, mungkin developernya takut tidak dapat pasaran :). Tapi tidak usah kecewa saat, ini Rosetta Stone V3.2 sudah dapat dijalankan dengan baik di linux dengan perantaraan wine. Tidak ada masalah sama sekali dalam menginstallnya bahkan satu pesan error pun tidak ada.



















Bagi yang tidak tahu binatang apa itu Rosetta Stone, saya akan coba mengulas sedikit....
Rosetta Stone merupakan software yang berguna untuk mempermudah pembelajaran suatu bahasa secara mudah. Banyak bahasa yang sudah dicakup oleh software ini; Bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Jepang, Mandarin, Rusia, Arab dan lain sebagainya. Setiap bahasa biasanya dikemas dalam tiga tingkatan. Kita harus membeli setiap tingkatan untuk dapat menggunakan software ini. Hebatnya software ini sudah menyediakan speech processing di dalamnya sehingga penggunanya dapat belajar speaking yang benar dari sebuah bahasa.
Dibawah ini screenshot saat saya menggunakan Rosetta Stone dengan language pack spanyol.















Coba software ini pasti anda tidak akan menyesal :).

Apa itu Virtual Machine di Linux (Virtualisasi di Linux)

Dengan virtualisasi kita bisa menjalankan Sistem Operasi yang tidak dimodifikasi - termasuk semua software yang yang di install di dalamnya - langsung di atas Sistem Operasi yang ada, di sebuah lingkungan khusus yang disebut "Virtual Machine". Komputer fisik kita biasanya disebut "host", sedangkan virtual machine-nya disebut "guest". Virtual Machine memperbolehkan guest code untuk berjalan tanpa modifikasi, langsung di komputer host, Virtual Machine juga membuat Sistem Operasi guest "berpikir" bahwa ia berjalan di mesin nyata. Tetapi di belakang layar Virtual Machine ini mengintersepsi beberapa operasi tertentu yang dikerjakan guest untuk memastikan guest tidak menginterferensi program lain di host.

Teknik dan fitur yang disediakan oleh virtual machine sangat berguna untuk beberapa hal-hal tertentu seperti:
1. Dukungan System Operasi. Dengan Virtual Machine, kita dapat menjalankan software untuk sistem operasi tertentu pada sistem operasi lainnya (sebagai contoh, software Windows di Linux) tanpa perlu melakukan reboot untuk menggunakannya. Kita bahkan dapat menginstall sistem operasi kuno pada Virtual Machine seperti DOS atau OS/2 jika hardware komputer kita tidak mendukungnya lagi.

2. Konsolidasi Infrastruktur. Virtualisasi mampu mengurangi pengeluaran untuk hardware dan listrik secara signifikan. Performansi tinggi yang disediakan oleh hardware saat ini sangat jarang dibutuhkan, dan server-server tipikal biasanya mendapatkan beban rata-rata seperkecil bagian dari kemampuan teoritisnya. Jadi, daripada menggunakan banyak komputer fisik yang hanya partial digunakan, kita dapat mengemas banyak virtual machine ke beberapa host berkemampuan tinggi dan menyeimbangkan beban diantaranya.

3. Testing dan Recovery dari Bencana Alam. Setelah diinstall, sebuah Virtual Machine dan Virtual Hard Disk nya dapat dianggap sebagai "Container" yang suatu waktu dapat di dibekukan, dibangunkan, disalin, di back-up, dan ditransportasikan di antara host. Kita dapat menyimpan keaadaan tertentu dari sebuah virtual machine dan kembali lagi ke keadaan tersebut jika diperlukan. Dengan cara ini, kita dapat leluasa bereksperimen di lingkungan komputasi.


Teknik yang digunakan Virtual Machine

Untuk mengemulasikan sistem operasi di atas sistem operasi lainnya, ada beberapa teknik yang digunakan oleh software Virtual Machine. Beberapa teknik tersebut antara lain:
1. Paravirtualization. Dalam dunia komputer, paravirtualization adalah teknik virtualisasi yang menampilkan interface software ke Virtual machine yang sama tapi tidak identik dengan yang ada di hardware sebenarnya.
2. Dynamic Recompilation. Teknik ini merupakan bagian dari beberapa emulator dan virtual machine, di mana sistem dikompilasi kembali sebagai bagian yang dieksekusi sebelum program. Dengan mengkompilasi sebelum eksekusi, sistem dapat membawa code yang dihasilkan kepada program run-time environment, dan berharap menghasilkan kode yang lebih efesien dari eksploitasi informasi yang tidak tersedia pada traditional static compiler.
3. Emulation. Teknik yang memperbolehkan program komputer untuk berjalan di sebuah platform yang berbeda (arsitektur komputer maupun sistem operasi), meskipun program tersebut berbeda platform saat pembuatannya.
4. Dynamic Translation. Just-in-time compilation (JIT), yang juga dikenal sebagai dynamic translation, merupakan suatu teknik untuk meningkatkan performansi sistem pemrograman bytecode-compiled, dengan menerjemahkan bytecode ke dalam native machine code pada saat dijalankan. JIT dibuat berdasarkan duah buah ide dalam run-time environments, yaitu bytecode compilation dan dynamic compilation.


Beberapa contoh virtual machine, lisensi dan metode operasinya:
1. Bochs, lisensi LGPL, Emulasi.
2. DOSBox, lisensi GPL, Emulasi menggunakan Dynamic Translation atau Interpretation.
3. DOSEMU, lisensi GPL Version 2, Virtualisasi Hardware.
4. GXemul, lisensi BSD, Emulasi menggunakan Dynamic Translation.
5. PearPC lisensi GPL, Emulasi menggunakan Dynamic Translation.
6. Qemu, lisensi GPL/LGPL, emulasi dan virtualisasi.
7. VirtualBox, lisensi GPL version 2; versi penuh dengan fitur extra enterprise berlisensi proprietary (gratis untuk pengguna perorangan dan pendidikan serta evaluasi), virtualisasi.
8. VMware Workstation lisensi Proprietary, virtualisasi.




Referensi:
1.Sun xVM VirtualBox User Manual Version 2.1.2. 2004-2009 Sun Microsystems, Inc. http://www.virtualbox.org
2. Info Linux Edisi Januari 2006. www.infolinux.web.id
3. Comparison of virtual machine. Wikipedia. Diambil 13 Augustus 2008.

Wednesday, April 15, 2009

Comix, Software untuk mempermudah membaca komik

Bagi teman-teman yang suka membaca komik elektronik dapat memanfaatkan Software yang satu ini Comix. Sesuai dengan namanya software ini memiliki fungsi sebagai komik reader. Yang patut diacungi jempol yakni software ini mampu membaca file format ZIP, RAR, dan arsip tar (juga kompresi gzip atau bzip2), ini saya kutip kata-kata dari About-nya:

"Comix is an image viewer specifically designed to handle comic books. It reads ZIP, RAR, and tar archives (also gzip or bzip2 compressed) as well as plain image files."




















Gambar dibawah ini adalah screenshot comix saat membuka file zip komik Naruto 1 halaman ke 2














Software ini memiliki model view yang banyak; fit screen mode, fit width mode, fit height mode, dll. Yang saya senangi adalah slide show mode, dimana kita tidak perlu mengklik tombol next untuk membaca bagian komik selanjutnya, tetapi sayangnya waktu slidenya tidak dapat dikonfigurasi sehingga bagian komik yang tidak perlu dibaca lama, tidak bisa diskip :(.

Sekadar informasi, saat ini saya memiliki koleksi komik naruto elektronik dari no.1 sampai yang terakhir (juga bleach, tentunya setiap minggunya diupdate :)). Bagi yang berminat untuk mengkopinya bisa menghubungi saya melalui chat widget, atau setidaknya beri komentar di artikel ini.


Yours sincerely,


Juan Rio Sipayung

Monday, April 13, 2009

Menjalankan Mavis Beacon Teaches Typing Deluxe 17 menggunakan wine

Akhirnya setelah sekian lama belajar mengetik dengan menggunakan mavis beacon 15, di Windows XP melalui Virtual Box, saya harus berhenti. Maksudnya berhenti disini adalah saya tidak perlu lagi menggunakan virtual machine sebab mavis beacon 17 (versi 20 terakhir merupakan versi yang terbaru, tapi menurut saya versi 17 jauh lebih baik dari versi 20 ini) telah dapat dijalankan di Wine.

Namun ada beberapa kendala yang terjadi setelah selesai menginstal mavis beacon ini yaitu:
1. Suara "mavis music", "background music" dan "mavis voiceover" tidak terdengar saat mengetik
2. Huruf atau angka yang kita ketik akan lebih jauh jaraknya dengan contoh yang dilihat (lihat dua gambar di bawah)



























Untuk kendala no. 1 sampai saat ini saya tidak tahu solusinya :(. Sedangkan untuk kendala no.2 dapat diatasi dengan mengkopi font dari Windows XP ke "~/.wine/drive_c/windows/Fonts" (tergantung dimana anda letakkan folder wine). Berdasarkan percobaan yang saya lakukan, Mavis beacon ini memerlukan dua font yakni times.ttf dan comic.ttf (atau cour.ttf). Kedua font ini didapatkan dari folder "C:\Windows\Fonts" instalasi Windows XP default. Setelah selesai pengkopiannya jalankan kembali Mavis Beacon.
Voila...., semua hurufnya tampak menjadi normal letaknya :)




Wednesday, April 8, 2009

Memainkan game Nintendo64 di PC

Terbayang masa-masa masih SMP mengingatkan saya akan asyiknya bermain video game konsol, mulai dari Nintendo, Sega, Nintendo64, sampai Playstation, menyenangkan sekali. Sayangnya satu-satunya konsol nintendo yang saya miliki rusak :(, tapi untunglah ada emulator sehingga kenangan itu tidak lenyap :).

Hampir setiap konsol game telah dibuat emulatornya (Playstation 2 juga, meskipun masih belum sempurna, Playstation 3 belum sepertinya :(). Untuk saat ini saya hanya membahas sebuah emulator Nintendo64 yakni Mupen64Plus (Mungkin teman-teman bertanya mengapa tidak membahas emulator Nintendo, kan kenangannya waktu pakai Nintendo?..., Ya, karena kebetulan cuma emulator ini yang sudah saya install di Linux hehehe :). Sedangkan untuk emulator lainnya mungkin akan saya bahas lain kali aja yah, dan diinstall tentunya :).

Mupen64Plus merupakan emulator berbasiskan plugin untuk Sistem Operasi Linux (Windows juga tersedia), yang dapat memainkan banyak game dengan akurat. Di dalam emulator ini diemulasikan empat buah CPU MIPS
R4300 dengan dynamic recompiler untuk System 32-bit x86 dan 64-bit amd64, dan plugin-plugin yang penting untuk audio, render grafis (RDP), co-processor sinyal (RSP), dan input. Ada 3 buah plugin video OpenGL yang diikutsertakan yakni: glN64, RiceVideoLinux, dan Glide64.

Dokumentasi terbaru dapat ditemukan di website:


dibawah ini screenshot mupen64plus ketika memainkan Paper Mario



untuk screeenshot lainnya lihat disini

Ada bagian yang sedikit mengesalkan. Konfigurasi input emulator ini terbalik untuk arah kiri dan kanan jadi untuk settingan ke arah kiri saya harus menggunakan arah kanan joystick dan sebaliknya..... Menyebalkan...... Tapi nggak apa-apalah namanya juga Cumi (cuma misa install), gak tahu coding....



Happy Happy-Ing


Juan Rio Sipayung

Tuesday, March 31, 2009

Bagaimana mengekstrak banyak file zip sekaligus

Untuk mengekstrak 1 sampai 5 buah bukanlah sebuah pekerjaan yang susah, kita cukup memilih file tersebut kemudian klik kanan di file tersebut lalu pilih extract.

Bagaimana kalau kita diperhadapkan oleh banyak file zip sekaligus misalnya, 100 buah file zip, inilah yang pernah saya hadapi, dan saya juga sempat berlelah-lelah mengekstrak satu-persatu file tersebut (beberapa kali saya mencoba mengekstrak banyak file sekaligus dengan memilih semua file lalu mengekstraknya, selalu saja gagal dilakukan), dan bayangkan jika kita harus mengekstrak 1000 buah file satu-persatu......!~#@!&%^%(, entah kapan akan selesai pekerjaan tersebut.

Untuk itu saya menemukan solusi untuk mengekstrak banyak file dengan menggunakan bash shell script (cara ini saya temukan setelah membaca buku Mastering Unix shell Scripting oleh Randal K. Michael yang diterbitkan oleh Wiley). Untuk mempersingkat waktu pembacaan anda :), saya sertakan source code file scriptnya dengan komentarnya, saya harap anda mengerti apa itu shell script (he he he....):





#!/bin/sh
# extract.sh, created at 15 February 2009
# (c) Juan Rio Sipayung aka Joielechong, GPL
# This Script will extracting all file in this script current directory to '/destination', you
# can change '/destination' to whatever destination folder you want e.g '/home/user' or '/tmp', of course
# you must have the write permission.

# This variable use to store the numbers of zip file being extracted
count=0

# Do extracting each zip file until no more
for file in *.zip
do
# unzipping file, -d option allows extraction in an arbitrary directory
# here we extracting to '/destination' as example, change '/destination' to your destination folder
unzip $file -d /destination
# Count each zip file being extracted
count=$(($count+1))
done

# This part telling user that no zip file in the current directory
# Still not working i don't know why, if you know tell me :).......
#if [ "$count" = 0 ]; then
# echo "No zip file is extracted"
#fi

# show how many the zip file being extracted
if [ "$count" != 0 ]; then
echo "$count zip file extracted"
echo "Extracting complete"
fi

exit 0
# End Of File




Simpan source code ini ke file dengan nama extract.sh dan letakkan kedalam folder dimana file zip anda terletak,
setelah itu jalankan melalui terminal dan tunggu hasilnya :).


catatan:
1. Setiap langkahnya dilakukan di atas sistem Linux Slackware 12.2 dengan menggunakan desktop manager KDE.
2. Script ini juga dapat digunakan untuk mengekstrak file rar, tar.gz atau jenis kompresi lainnya, tentunya
dengan melakukan beberapa perubahan.


Happy Hacking


Juan Rio Sipayung